KRONOLOGI RENGASDENGKLOK
Tema :Kemerdekaan Indonesia
Judul :Peristiwa Rengasdengklok
Pada tanggal 9 Agustus 1945, Ir.Soekarno, Moh.Hatta dan K.R.T. Radjiman Wediodiningrat pergi ke Dalat, Sagon dalam rangka memenuhi panggilan dari Marsekal Terauchi.Setelah menerima janji kemerdekaan dari Terauchi, mereka langsung pulang. Sjahrir pun menjadi gelisah karena mendapat kabar bahwa Jepang telah menyerah kepada sekutu pada tanggal 15 Agustus 1945 melalui siaran radio yang disiarkan oleh Tenno Heika. Begitu mendengar kabar bahwa Ir.Soekarno, Moh.Hatta dan K.R.T. Radjiman Wediodiningrat pulang, Sjahrir langsung bergegas menemui Bung Hatta di kediamannya.
Sjahrir :Bung, Jepang telah menyerah kepada sekutu.Bagaimana kalau
anda dan Bung Karno segera memproklamasikan kemerdekaan? (berdiri)
Moh.Hatta :Maaf saya tidak bisa memenuhi permintaan anda, Bagaimana
kalau sekarang kita ke rumah Bung Karno untuk meminta
pendapatnya tentang hal ini?
Sjahrir :Baiklah
Sesampainya di rumah Bung Karno..
Sjahrir :Assalamu’alikum…(mengetuk pintu)
Fatmawati :Wa’alaikumsalam…(membukakan pintu)
Sjahrir :Permisi bu, kami ingin bertemu dengan Bung Karno.
Fatmawati :Untuk apa?
Moh.Hatta :Masalah kemerdekaan , bu.
Fatmawati :Ooh..baiklah akan saya panggilkan,. Mari silakan masuk..
Fatmawati meninggalkan Bung Hatta dengan Sjahrir di ruang tamu
dan bergegas menemui Bung Karno.
Fatmawati :Kang mas, ada yang mencarimu..
Soekarno :Siapa bu?
Fatmawati :Bung Hatta dan Bung Sjahrir.Mereka ingin menemuimu, katanya
masalah kemerdekaan.
Soekarno menemui Bung Hatta dan Sjahrir di ruang tamu
Moh.Hatta :Begini Bung, Jepang telah kalah dan menyerah kepada
sekutu. Lalu Sjahrir dan golongan muda lainnya meminta kita
untuk memproklamasikan kemerdekaan secepatnya.Bagaimana
ini?(berdiri)
Soekarno :Saya hanya bersedia memproklamasikan kemerdekaan
Indonesia jika telah diadakan pertemuan anggota-angota PPKI
lainnya.Dan saya juga akan mencoba dulu untuk meneliti tentang
kebenaran berita kekalahan Jepang sebelum mengadakan tindakan ini.( menatap Sjahrir)
Sjahrir :Kita harus secepatnya memproklamirkan, Bung!
Moh.Hatta :Tidak bisa Sjahrir.Keputusan kami sudah bulat untuk tidak
memproklamasikan Kemerdekaan sebelum ada persiapan yang
pasti.
Soekarno :Ya.Lagipula kami telah menerima janji kemerdekaan dari
Marsekal Terauchi.
Sjahrir :Ya sudah kalau keputusan Bung Karno dan Bung Hatta seperti
itu, apa boleh buat?
Sjahrir kemudian pergi ke Menteng Raya, yaitu Markas Para Pemuda dan di sana ia bertemu dengan para pemuda, seperti, Sukarni, B.M.Diah, Sayuti Melik dan lain-lain.
B.M.Diah :Bagaimana?Apakah Bung Karno dan Bung Hatta mau
memproklamasikan kemerdekaan?
Sjahrir :Mereka tidak mau memproklamasikan kemerdekaan sebelum ada
persiapan yang pasti.
Sukarni :Seharusnya Bung Karno dan Bung Hatta segera memproklamasikan
kemerdekaan sebelum pihak Jepang mempengaruhinya.
Sayuti Melik :Ya.Bangsa Indonesia harus mengambil inisiatif sendiri untuk
menentukan strategi apa yang akan dilakukan untuk membentuk
masa depan Indonesia yang gemilang.(duduk)
B.M.Diah :Kita harus bicarakan hal ini dengan Bung Karno dan Bung Hatta.
Golongan muda ini kemudian mengadakan rapat disalah satu ruangan Lembaga Bakteriologi di Jl.Pegangsaan Timur, Jakarta.Setelah rapat selesai, Wikana dan Darwis menyampaikan hasil rapat kepada Soekarno dan Moh.Hatta.
Darwis :Assalamu’alaikum…(mengetuk pintu)
Fatmawati :Walaikum salam..
Darwis :Apakah di dalam ada Bung Hatta dan Bung Karno ? Kami ingin
bertemu dengan mereka.
Fatmawati :Ya mereka ada di dalam.Mari silakan masuk.Saya akan panggilkan
Kang Mas dan Bung Hatta.
Fatmawati meninggalkan Wikana dan Darwis di Ruang Tamu dan pergi menemui Bung Karno
Soekarno :Ada apa bu?
Fatmawati :Wikana dan Darwis mencari Kang Mas dan Bung Hatta.Mereka
sedang menunggu di ruang tamu.
Soekarno :(Berkata kepada Bung Hatta) Mari Bung kita temui mereka.
Soekarno dan Moh.Hatta pergi menemui para pemuda.
Wikana :Begini Bung, tadi kami dan golongan muda lainnya mengadakan
Rapat dan kami sepakat bahwa anda dan Bung Hatta harus
memproklamasikan kemerdekaan besok pagi.
Darwis` :Ya Bung.Kemerdekaan adalah hak rakyat Indonesia sendiri.Segala
ikatan, hubungan dan janji kemerdekaan harus diputus.
Wikana :Dan kami berpendapat, perlunya berunding dengan anda dan Bung
Hatta agar kelompok pemuda diikut sertakan dalam menyatakan
proklamasi.
Moh.hatta :Ya kami hargai keputusan kalian.Tapi, tak ada gunanya kalian
datang kesini.Karena saya dan Bung Karno masih tetap pada
keputusan kami.
Darwis :Bung! Tolong jangan bersikap egois! Pikirkanlah nasib rakyat jika
anda terus menunda-nunda kemedekaan!(berkata dengan marah)
Wikana :Ya Bung. Lebih cepat lebih baik.
Soekarno :Maaf Wikana, Darwis.Saya tidak akan memproklamasikan
kemerdekaan jika belum ada persiapan yang pasti.
Wikana :Berarti anda telah melalaikan tugas anda sbagai bapak!
Darwis :Ya Bung.Segeralah proklamirkan kemerdekaan besok!
Soekarno :Tidak bisa!
Wikana :Jika Bung, tidak mau mengumumkan kemerdekaan itu, maka besok
akan terjadi pertumpahan darah di Negeri ini.
Soekarno :Ini leher saya! Seretlah saya ke pojok sana dan akhirilah nyawa saya
sekarang juga! Tidak perlu menunggu sampai besok!
Moh.Hatta :Saya setuju dengan Bung Karno.Saya tidak akan mau dipaksa untuk
melakukan apa pun secara terburu-buru.Jika kalian ingin
memproklamirkan kemerdekaan, silakan cari tokoh yang lain.
Akhirnya para pemuda kembali menggelar rapat di Jl.Cikini no.71 ,Jakarta.Mereka membahas tentang tindakan-tindakan yang akan dilakukan sehubungan dengan penolakan Soekarno dan Moh.Hatta.
Wikana :Sekarang apa yang harus kita lakukan?Bung Karno dan Bung
Hatta tetap bersikeras tidak menyetujui usul kita.
Sjahrir :Begini saja, saya mengusulkan agar Bung Karno dan Bung Hatta
kita asingkan saja keluar Jakarta untuk menjauhkan mereka
dari pengaruh Jepang.Apa kalian menyetujui usul saya?
Semua yg hadir :Setuju!!
Wikana :Tapi yang saya bingungkan, kita akan membawa kedua tokoh
Nasionalis itu kemana?
Sukarni :Kita serahkan saja tugas ini kepada Singgih dan Latif
Hendraningrat karena mereka berdua adalah anggota PETA.
Singgih :Ya..ya..usul yang bagus..
Latif :Bagaimana kalau kita bawa mereka berdua ke Rengasdengklok
dekat Karawang, karena disana dekat dengan tempat salah satu
pemusatan tentara PETA yang keamanannya terjamin.
Singgih :Benar.Apa kalian menyetujuinya?
Sukarni :Bagus.Kami setuju dengan rencana tersebut.
Akhirnya Latif dan Singgih pergi menemui Soekarno dan Moh.Hatta.
Singgih :Assalamu’alaikum…(mengetuk pintu)
Fatmawati :Walaikumsalam..
Latif :Maaf mengganggu, kami ingin bertemu dengan Bung Karno
dan Bung Hatta.
Fatmawati :Ah, tidak apa-apa.Mereka ada di ruang tamu.Mari silakan masuk.
Fatmawati, Singgih dan Latif masuk ke ruang tamu.
Fatmawati :Maaf tuan-tuan, saya ke belakang dulu.Masih banyak pekerjaan
yang belum saya selesaikan.
Fatmawati pergi ke dapur.
Singgih :Kami minta maaf telah mengganggu waktu istirahat kalian.
Latif :Kami diberi tugas untuk membawa kalian berdua ke Karawang.
Soekarno :Untuk apa kami kesana?
Latif :Untuk menghindari pengaruh Jepang yang mengancam jiwa kalian.
Moh.Hatta :Apakah semua ini penting?
Singgih :Sangat penting.
Soekarno :Baiklah kami akan pergi, tapi saya berpamitan dulu dengan
Fatmawati
Soekarno pergi menemui Fatmawati di dapur
Soekarno :Bu, Kang Mas pamit dulu, Kang Mas akan pergi ke Karawang
dengan para pemuda itu.
Fatmawati :Bolehkah saya ikut ? Saya merasa akhir-akhir ini perasaan saya
tidak enak tentang Kang Mas.
Soekarno :Baiklah ayo cepat!
Akhirnya Soekarno dan Fatmawatipun kembali
Soekarno :Mari kita berangkat sekarang.
Akhirnya, rombongan Soekarno berangkat ke Rengasdengklok.
Sesampainya disana…
Soekarno :Tempat apa ini?
Moh.Hatta :Sebenarnya apa tujuan kalian membawa kami kesini?
Latif :Seperti biasa..Meminta anda dan Bung karno untuk
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Soekarno :Maaf,tapi saya tidak bisa.
Singgih :Tidak bisa?!Mengapa anda tetap bersikeras terhadap keputusan
anda?!(berdiri dan memukul meja)
Sukarni :Saya mohon, Bung.Tolong Proklamasikan kemerdekaan Indonesia
secepatnya.Kalau perlu besok pagi!
Sjahrir :Ya, Bung.Pikirkanlah nasib rakyat.
Latif :Ayolah, Bung.Proklamasikanlah kemerdekaan Indonesia besok.
Moh.Hatta :Mengapa kalian terus memaksa kami untuk memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia?(duduk)
Singgih :(berdiri dan berjalan ke belakang soekarno)
Sukarni :Mengapa ? Karena kami ingin merdeka.Kami tidak mau dijajah dan
diperbudak oleh bangsa asing.
Singgih menarik tangan Soekarno ke belakang dan menyodongkan pistol ke kepala Soekarno.
Singgih :Proklamasikan kemerdekaan Indonesia besok!Jika tidak, pelatuk ini
akan saya tarik!
Fatmawati :Apa-apaan kalian ini!
Sjahrir :Tidak apa-apa bu, kami cuma ingin memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia secepatnya.Namun Bung Karno menolak.
Fatmawati :Ya saya tahu itu. Tapi jalannya tidak seperti ini.Lagi pula kalau
Kang Mas menolak untuk memperoklamasikan kemerdekaan
Indonesia saat ini.Pasti ia mempunyai alasan tersendiri.
Sukarni :Lalu dengan jalan bagaimana padahal keputusan ada di tangan
kedua pemimpin ini?
Fatmawati :Ya sudah bagaimana kalau masalah kalian ini kita bicarakan lagi
dengan kepala dingin tanpa emosi.
Akhirnya Fatmawati berhasil meyakinkan para pemuda agar kembali berunding dengan Soekarno dan Moh Hatta.
Disisi lain Achmad Soebardjo yang mengetahui keberadaan
Soekarno, Fatmawati dan Moh.Hatta berusaha meyakinkan Wikana agar kedua tokoh nasionalis itu dibawa kembali ke Jakarta.
Ach.Soebarjo :Sudahlah Wikana, sebaiknya kalian jangan menahan Bung
Karno dan Bung Hatta.
Wikana :Memangnya kenapa?
Ach.Soebarjdo :Rasanya tidak bijaksana apabila kalian menahan kedua tokoh
nasionalis itu.
Wikana :Tidak bijaksana bagaimana?Kami sudah mencoba untuk meyakinkan mereka namun tetap saja mereka menolak
Ach.Soebarjdo :Saya yakin kalau kita bicara baik-baik pasti keinginan kalian
akan dipenuhi.Saya akan membantu kalian untuk meyakinkan
Bung Karno dan Bung Hatta
Wikana :Apakah yang Bung bicarakan ini dapat di pegang?Yang kami
inginkan adalah kemerdekaan Indonesia besok harus
dilaksanakan!
Ach.Soebardjo :Percayalah, saya akan meyakinkan mereka agar menyetujui usul
kalian.
Wikana :Ya sudah sebaiknya sekaramg kita berangkat ke Karawang
untuk menjemput Bung Karno dan Bung Hatta
Kemudian mereka berangkat ke Rengasdengklok.Sesampainya di Rengasdengkok…..
Ach.Soebardjo :(Berjalan tergesa-gesa ke arah Soekarno dan Moh Hatta)
Bung, mari kita berangkat ke Jakarta.Saya sudah meyakinkan
para pemuda bahwa proklamasi kemerdekaan akan
dikumandangkan besok pagi.
Soekarno :Tapi Bung..
Ach.Soebardjo :Sudahlah Bung, tidak ada waktu lagi untuk berdebat.
Moh.Hatta :Ya, saya setuju dengan Bung Achmad.Keinginan dan alasan para
pemuda ini memang masuk akal.Sudahlah Bung setuju saja.
Soekarno :Baiklah saya setuju.Mungkin ini memang jalan terbaik untuk
Indonesia.
Ach.Soebardjo :(Mengumumkan kepada para pemuda)
Baik saudara-saudara!Saya, Bung Karno dan Bung Hatta telah
sepakat akan memproklamasikan kemerdekaan Indonesia esok
pagi.Tanpa pertumpahan darah dan perdebatan.
Singgih :Apa Bung yakin dengan keputusan ini?
Ach.Soebardjo :Kami yakin sekali!Kami berjanji!
Latif :Apa buktinya?
Ach.Soebardjo :Kita akan menyusun teks proklamasi malam ini juga.
Latif :Baik kami setuju dan percaya pada Bung.
Akhirnya para pemuda setuju dan pecaya pada keputusan para golongan tua
Latif :Jadi, dimana kita akan menyusun teks proklamasi?
Wikana :Bagaimana kalau di Hotel Des Indes, Jakarta?
Ach.Soebardjo :Ya..ya..Boleh dicoba.Mari kita berangkat sekarang.
Para rombongan berangkat menuju Hotel Des Indes, Jakarta untuk menyusun teks proklamasi.Sesampainya disana…
Sayuti Melik :Permisi, bisakah saya memesan kamar kosong?
Pelayan Hotel :Maaf, Pak.Kamar tidak dapat dipesan setelah lewat dari
jam 10 malam.
Sayuti Melik :Apa tidak bisa diusahakan?
Pelayan Hotel :Tidak bisa, Pak.Ini sudah menjadi prosedur dari Hotel kami.
Sayiti Melik :Oh, ya sudah.Terimakasih.
Karena tidak bisa menggunakan Hotel Des Indes untuk menyusun teks proklamasi, maka Achmad Soebardjo mencoba menghubungi Laksamana Maeda untuk meminta bantuannya.
Ach.Soebardjo :Selamat malam Laksamana Maeda.Maaf mengganggu
anda.
Lak.Maeda :Oh..tidak apa-apa.
Ach.Soebardjo :Saya Achmad Sebardjo.Begini, kami ingin meminta izin
untuk menggunakan rumah anda sebagai tempat
penyusunan teks proklamasi, karena para pemuda telah
mendengar kabar bahwa Jepang telah menyerah kepada
sekutu.
Lak.Maeda :Ya, memang benar.Jepang telah menyerah kepada
sekutu.Jadi, karena itu anda ingin secepatnya
memerdekakan Indonesia?
Ach.Soebardjo :Ya.Apakah anda mengizinkan?
Lak.Maeda :Tentu saja anda boleh menggunakan rumah saya.
Ach.Soebardjo :Terimakasih
Lak.Maeda :Ya.Sama-sama.
Setelah menyelesaikan pembicaraannya dengan Laksamana Maeda, Achmad Soebardjo memberitahukan hasil pembicaraannya kepada rombongannya.
Moh.Hatta :Jadi, bagaimana?Apakah kita boleh menggunakan
rumah Laksamana Maeda?
Ach.Soebardjo :Ya.Laksamana Maeda mengizinkannya.
Para rombongan berangkat menuju rumah Laksamana Maeda untuk menyusun teks proklamasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar