Sabtu, 04 Februari 2012

KRONOLOGI RENGASDENGKLOK

Tema :Kemerdekaan Indonesia

Judul :Peristiwa Rengasdengklok

Pada tanggal 9 Agustus 1945, Ir.Soekarno, Moh.Hatta dan K.R.T. Radjiman Wediodiningrat pergi ke Dalat, Sagon dalam rangka memenuhi panggilan dari Marsekal Terauchi.Setelah menerima janji kemerdekaan dari Terauchi, mereka langsung pulang. Sjahrir pun menjadi gelisah karena mendapat kabar bahwa Jepang telah menyerah kepada sekutu pada tanggal 15 Agustus 1945 melalui siaran radio yang disiarkan oleh Tenno Heika. Begitu mendengar kabar bahwa Ir.Soekarno, Moh.Hatta dan K.R.T. Radjiman Wediodiningrat pulang, Sjahrir langsung bergegas menemui Bung Hatta di kediamannya.

Sjahrir :Bung, Jepang telah menyerah kepada sekutu.Bagaimana kalau

anda dan Bung Karno segera memproklamasikan kemerdekaan? (berdiri)

Moh.Hatta :Maaf saya tidak bisa memenuhi permintaan anda, Bagaimana

kalau sekarang kita ke rumah Bung Karno untuk meminta

pendapatnya tentang hal ini?

Sjahrir :Baiklah

Sesampainya di rumah Bung Karno..

Sjahrir :Assalamu’alikum…(mengetuk pintu)

Fatmawati :Wa’alaikumsalam…(membukakan pintu)

Sjahrir :Permisi bu, kami ingin bertemu dengan Bung Karno.

Fatmawati :Untuk apa?

Moh.Hatta :Masalah kemerdekaan , bu.

Fatmawati :Ooh..baiklah akan saya panggilkan,. Mari silakan masuk..

Fatmawati meninggalkan Bung Hatta dengan Sjahrir di ruang tamu

dan bergegas menemui Bung Karno.

Fatmawati :Kang mas, ada yang mencarimu..

Soekarno :Siapa bu?

Fatmawati :Bung Hatta dan Bung Sjahrir.Mereka ingin menemuimu, katanya

masalah kemerdekaan.

Soekarno menemui Bung Hatta dan Sjahrir di ruang tamu

Moh.Hatta :Begini Bung, Jepang telah kalah dan menyerah kepada

sekutu. Lalu Sjahrir dan golongan muda lainnya meminta kita

untuk memproklamasikan kemerdekaan secepatnya.Bagaimana

ini?(berdiri)

Soekarno :Saya hanya bersedia memproklamasikan kemerdekaan

Indonesia jika telah diadakan pertemuan anggota-angota PPKI

lainnya.Dan saya juga akan mencoba dulu untuk meneliti tentang

kebenaran berita kekalahan Jepang sebelum mengadakan tindakan ini.( menatap Sjahrir)

Sjahrir :Kita harus secepatnya memproklamirkan, Bung!

Moh.Hatta :Tidak bisa Sjahrir.Keputusan kami sudah bulat untuk tidak

memproklamasikan Kemerdekaan sebelum ada persiapan yang

pasti.

Soekarno :Ya.Lagipula kami telah menerima janji kemerdekaan dari

Marsekal Terauchi.

Sjahrir :Ya sudah kalau keputusan Bung Karno dan Bung Hatta seperti

itu, apa boleh buat?

Sjahrir kemudian pergi ke Menteng Raya, yaitu Markas Para Pemuda dan di sana ia bertemu dengan para pemuda, seperti, Sukarni, B.M.Diah, Sayuti Melik dan lain-lain.

B.M.Diah :Bagaimana?Apakah Bung Karno dan Bung Hatta mau

memproklamasikan kemerdekaan?

Sjahrir :Mereka tidak mau memproklamasikan kemerdekaan sebelum ada

persiapan yang pasti.

Sukarni :Seharusnya Bung Karno dan Bung Hatta segera memproklamasikan

kemerdekaan sebelum pihak Jepang mempengaruhinya.

Sayuti Melik :Ya.Bangsa Indonesia harus mengambil inisiatif sendiri untuk

menentukan strategi apa yang akan dilakukan untuk membentuk

masa depan Indonesia yang gemilang.(duduk)

B.M.Diah :Kita harus bicarakan hal ini dengan Bung Karno dan Bung Hatta.

Golongan muda ini kemudian mengadakan rapat disalah satu ruangan Lembaga Bakteriologi di Jl.Pegangsaan Timur, Jakarta.Setelah rapat selesai, Wikana dan Darwis menyampaikan hasil rapat kepada Soekarno dan Moh.Hatta.

Darwis :Assalamu’alaikum…(mengetuk pintu)

Fatmawati :Walaikum salam..

Darwis :Apakah di dalam ada Bung Hatta dan Bung Karno ? Kami ingin

bertemu dengan mereka.

Fatmawati :Ya mereka ada di dalam.Mari silakan masuk.Saya akan panggilkan

Kang Mas dan Bung Hatta.

Fatmawati meninggalkan Wikana dan Darwis di Ruang Tamu dan pergi menemui Bung Karno

Soekarno :Ada apa bu?

Fatmawati :Wikana dan Darwis mencari Kang Mas dan Bung Hatta.Mereka

sedang menunggu di ruang tamu.

Soekarno :(Berkata kepada Bung Hatta) Mari Bung kita temui mereka.

Soekarno dan Moh.Hatta pergi menemui para pemuda.

Wikana :Begini Bung, tadi kami dan golongan muda lainnya mengadakan

Rapat dan kami sepakat bahwa anda dan Bung Hatta harus

memproklamasikan kemerdekaan besok pagi.

Darwis` :Ya Bung.Kemerdekaan adalah hak rakyat Indonesia sendiri.Segala

ikatan, hubungan dan janji kemerdekaan harus diputus.

Wikana :Dan kami berpendapat, perlunya berunding dengan anda dan Bung

Hatta agar kelompok pemuda diikut sertakan dalam menyatakan

proklamasi.

Moh.hatta :Ya kami hargai keputusan kalian.Tapi, tak ada gunanya kalian

datang kesini.Karena saya dan Bung Karno masih tetap pada

keputusan kami.

Darwis :Bung! Tolong jangan bersikap egois! Pikirkanlah nasib rakyat jika

anda terus menunda-nunda kemedekaan!(berkata dengan marah)

Wikana :Ya Bung. Lebih cepat lebih baik.

Soekarno :Maaf Wikana, Darwis.Saya tidak akan memproklamasikan

kemerdekaan jika belum ada persiapan yang pasti.

Wikana :Berarti anda telah melalaikan tugas anda sbagai bapak!

Darwis :Ya Bung.Segeralah proklamirkan kemerdekaan besok!

Soekarno :Tidak bisa!

Wikana :Jika Bung, tidak mau mengumumkan kemerdekaan itu, maka besok

akan terjadi pertumpahan darah di Negeri ini.

Soekarno :Ini leher saya! Seretlah saya ke pojok sana dan akhirilah nyawa saya

sekarang juga! Tidak perlu menunggu sampai besok!

Moh.Hatta :Saya setuju dengan Bung Karno.Saya tidak akan mau dipaksa untuk

melakukan apa pun secara terburu-buru.Jika kalian ingin

memproklamirkan kemerdekaan, silakan cari tokoh yang lain.

Akhirnya para pemuda kembali menggelar rapat di Jl.Cikini no.71 ,Jakarta.Mereka membahas tentang tindakan-tindakan yang akan dilakukan sehubungan dengan penolakan Soekarno dan Moh.Hatta.

Wikana :Sekarang apa yang harus kita lakukan?Bung Karno dan Bung

Hatta tetap bersikeras tidak menyetujui usul kita.

Sjahrir :Begini saja, saya mengusulkan agar Bung Karno dan Bung Hatta

kita asingkan saja keluar Jakarta untuk menjauhkan mereka

dari pengaruh Jepang.Apa kalian menyetujui usul saya?

Semua yg hadir :Setuju!!

Wikana :Tapi yang saya bingungkan, kita akan membawa kedua tokoh

Nasionalis itu kemana?

Sukarni :Kita serahkan saja tugas ini kepada Singgih dan Latif

Hendraningrat karena mereka berdua adalah anggota PETA.

Singgih :Ya..ya..usul yang bagus..

Latif :Bagaimana kalau kita bawa mereka berdua ke Rengasdengklok

dekat Karawang, karena disana dekat dengan tempat salah satu

pemusatan tentara PETA yang keamanannya terjamin.

Singgih :Benar.Apa kalian menyetujuinya?

Sukarni :Bagus.Kami setuju dengan rencana tersebut.

Akhirnya Latif dan Singgih pergi menemui Soekarno dan Moh.Hatta.

Singgih :Assalamu’alaikum…(mengetuk pintu)

Fatmawati :Walaikumsalam..

Latif :Maaf mengganggu, kami ingin bertemu dengan Bung Karno

dan Bung Hatta.

Fatmawati :Ah, tidak apa-apa.Mereka ada di ruang tamu.Mari silakan masuk.

Fatmawati, Singgih dan Latif masuk ke ruang tamu.

Fatmawati :Maaf tuan-tuan, saya ke belakang dulu.Masih banyak pekerjaan

yang belum saya selesaikan.

Fatmawati pergi ke dapur.

Singgih :Kami minta maaf telah mengganggu waktu istirahat kalian.

Latif :Kami diberi tugas untuk membawa kalian berdua ke Karawang.

Soekarno :Untuk apa kami kesana?

Latif :Untuk menghindari pengaruh Jepang yang mengancam jiwa kalian.

Moh.Hatta :Apakah semua ini penting?

Singgih :Sangat penting.

Soekarno :Baiklah kami akan pergi, tapi saya berpamitan dulu dengan

Fatmawati

Soekarno pergi menemui Fatmawati di dapur

Soekarno :Bu, Kang Mas pamit dulu, Kang Mas akan pergi ke Karawang

dengan para pemuda itu.

Fatmawati :Bolehkah saya ikut ? Saya merasa akhir-akhir ini perasaan saya

tidak enak tentang Kang Mas.

Soekarno :Baiklah ayo cepat!

Akhirnya Soekarno dan Fatmawatipun kembali

Soekarno :Mari kita berangkat sekarang.

Akhirnya, rombongan Soekarno berangkat ke Rengasdengklok.

Sesampainya disana…

Soekarno :Tempat apa ini?

Moh.Hatta :Sebenarnya apa tujuan kalian membawa kami kesini?

Latif :Seperti biasa..Meminta anda dan Bung karno untuk

memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Soekarno :Maaf,tapi saya tidak bisa.

Singgih :Tidak bisa?!Mengapa anda tetap bersikeras terhadap keputusan

anda?!(berdiri dan memukul meja)

Sukarni :Saya mohon, Bung.Tolong Proklamasikan kemerdekaan Indonesia

secepatnya.Kalau perlu besok pagi!

Sjahrir :Ya, Bung.Pikirkanlah nasib rakyat.

Latif :Ayolah, Bung.Proklamasikanlah kemerdekaan Indonesia besok.

Moh.Hatta :Mengapa kalian terus memaksa kami untuk memproklamasikan

kemerdekaan Indonesia?(duduk)

Singgih :(berdiri dan berjalan ke belakang soekarno)

Sukarni :Mengapa ? Karena kami ingin merdeka.Kami tidak mau dijajah dan

diperbudak oleh bangsa asing.

Singgih menarik tangan Soekarno ke belakang dan menyodongkan pistol ke kepala Soekarno.

Singgih :Proklamasikan kemerdekaan Indonesia besok!Jika tidak, pelatuk ini

akan saya tarik!

Fatmawati :Apa-apaan kalian ini!

Sjahrir :Tidak apa-apa bu, kami cuma ingin memproklamasikan

kemerdekaan Indonesia secepatnya.Namun Bung Karno menolak.

Fatmawati :Ya saya tahu itu. Tapi jalannya tidak seperti ini.Lagi pula kalau

Kang Mas menolak untuk memperoklamasikan kemerdekaan

Indonesia saat ini.Pasti ia mempunyai alasan tersendiri.

Sukarni :Lalu dengan jalan bagaimana padahal keputusan ada di tangan

kedua pemimpin ini?

Fatmawati :Ya sudah bagaimana kalau masalah kalian ini kita bicarakan lagi

dengan kepala dingin tanpa emosi.

Akhirnya Fatmawati berhasil meyakinkan para pemuda agar kembali berunding dengan Soekarno dan Moh Hatta.

Disisi lain Achmad Soebardjo yang mengetahui keberadaan

Soekarno, Fatmawati dan Moh.Hatta berusaha meyakinkan Wikana agar kedua tokoh nasionalis itu dibawa kembali ke Jakarta.

Ach.Soebarjo :Sudahlah Wikana, sebaiknya kalian jangan menahan Bung

Karno dan Bung Hatta.

Wikana :Memangnya kenapa?

Ach.Soebarjdo :Rasanya tidak bijaksana apabila kalian menahan kedua tokoh

nasionalis itu.

Wikana :Tidak bijaksana bagaimana?Kami sudah mencoba untuk meyakinkan mereka namun tetap saja mereka menolak

Ach.Soebarjdo :Saya yakin kalau kita bicara baik-baik pasti keinginan kalian

akan dipenuhi.Saya akan membantu kalian untuk meyakinkan

Bung Karno dan Bung Hatta

Wikana :Apakah yang Bung bicarakan ini dapat di pegang?Yang kami

inginkan adalah kemerdekaan Indonesia besok harus

dilaksanakan!

Ach.Soebardjo :Percayalah, saya akan meyakinkan mereka agar menyetujui usul

kalian.

Wikana :Ya sudah sebaiknya sekaramg kita berangkat ke Karawang

untuk menjemput Bung Karno dan Bung Hatta

Kemudian mereka berangkat ke Rengasdengklok.Sesampainya di Rengasdengkok…..

Ach.Soebardjo :(Berjalan tergesa-gesa ke arah Soekarno dan Moh Hatta)

Bung, mari kita berangkat ke Jakarta.Saya sudah meyakinkan

para pemuda bahwa proklamasi kemerdekaan akan

dikumandangkan besok pagi.

Soekarno :Tapi Bung..

Ach.Soebardjo :Sudahlah Bung, tidak ada waktu lagi untuk berdebat.

Moh.Hatta :Ya, saya setuju dengan Bung Achmad.Keinginan dan alasan para

pemuda ini memang masuk akal.Sudahlah Bung setuju saja.

Soekarno :Baiklah saya setuju.Mungkin ini memang jalan terbaik untuk

Indonesia.

Ach.Soebardjo :(Mengumumkan kepada para pemuda)

Baik saudara-saudara!Saya, Bung Karno dan Bung Hatta telah

sepakat akan memproklamasikan kemerdekaan Indonesia esok

pagi.Tanpa pertumpahan darah dan perdebatan.

Singgih :Apa Bung yakin dengan keputusan ini?

Ach.Soebardjo :Kami yakin sekali!Kami berjanji!

Latif :Apa buktinya?

Ach.Soebardjo :Kita akan menyusun teks proklamasi malam ini juga.

Latif :Baik kami setuju dan percaya pada Bung.

Akhirnya para pemuda setuju dan pecaya pada keputusan para golongan tua

Latif :Jadi, dimana kita akan menyusun teks proklamasi?

Wikana :Bagaimana kalau di Hotel Des Indes, Jakarta?

Ach.Soebardjo :Ya..ya..Boleh dicoba.Mari kita berangkat sekarang.

Para rombongan berangkat menuju Hotel Des Indes, Jakarta untuk menyusun teks proklamasi.Sesampainya disana…

Sayuti Melik :Permisi, bisakah saya memesan kamar kosong?

Pelayan Hotel :Maaf, Pak.Kamar tidak dapat dipesan setelah lewat dari

jam 10 malam.

Sayuti Melik :Apa tidak bisa diusahakan?

Pelayan Hotel :Tidak bisa, Pak.Ini sudah menjadi prosedur dari Hotel kami.

Sayiti Melik :Oh, ya sudah.Terimakasih.

Karena tidak bisa menggunakan Hotel Des Indes untuk menyusun teks proklamasi, maka Achmad Soebardjo mencoba menghubungi Laksamana Maeda untuk meminta bantuannya.

Ach.Soebardjo :Selamat malam Laksamana Maeda.Maaf mengganggu

anda.

Lak.Maeda :Oh..tidak apa-apa.

Ach.Soebardjo :Saya Achmad Sebardjo.Begini, kami ingin meminta izin

untuk menggunakan rumah anda sebagai tempat

penyusunan teks proklamasi, karena para pemuda telah

mendengar kabar bahwa Jepang telah menyerah kepada

sekutu.

Lak.Maeda :Ya, memang benar.Jepang telah menyerah kepada

sekutu.Jadi, karena itu anda ingin secepatnya

memerdekakan Indonesia?

Ach.Soebardjo :Ya.Apakah anda mengizinkan?

Lak.Maeda :Tentu saja anda boleh menggunakan rumah saya.

Ach.Soebardjo :Terimakasih

Lak.Maeda :Ya.Sama-sama.

Setelah menyelesaikan pembicaraannya dengan Laksamana Maeda, Achmad Soebardjo memberitahukan hasil pembicaraannya kepada rombongannya.

Moh.Hatta :Jadi, bagaimana?Apakah kita boleh menggunakan

rumah Laksamana Maeda?

Ach.Soebardjo :Ya.Laksamana Maeda mengizinkannya.

Para rombongan berangkat menuju rumah Laksamana Maeda untuk menyusun teks proklamasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar